Senin, 31 Juli 2023

Mikroskop – Pengertian, Sejarah, Fungsi, Bagian, Jenis Mikroskop

 

Mikroskop – Pengertian, Sejarah, Fungsi, Bagian, Jenis Mikroskop



Mikroskop adalah alat laboratorium yang digunakan untuk melihat dan mengamati benda atau objek yang sangat kecil. Berbicara tentang mikroskop dan berbagai alat laboratorium lainnya tentunya menjadi sangat menyenangkan, terlebih jika kita memfokuskan pada teknologi terbaru di bidang sains. Supaya pembahasan artikel ini lebih mudah dipahami oleh orang awam, kita akan mulai pembahasannya dari pengertian mikroskopsejarah mikroskopfungsi mikroskopjenis-jenis mikroskopbagian-bagian mikroskopcara menggunakan mikroskopperawatan dan pemeliharaan mikroskophingga spesifikasi mikroskop yang tepat untuk kalian gunakan di laboratorium.


Pertama Kali Mikroskop Dibuat

Menggiling kaca untuk kacamata dan kaca pembesar adalah hal biasa selama abad ke-13. Pada akhir abad ke-16 beberapa pembuat lensa Belanda merancang perangkat yang memperbesar objek, tetapi pada tahun 1609 Galileo Galilei menyempurnakan perangkat pertama yang dikenal sebagai mikroskop. Pembuat kacamata Belanda Zaccharias Janssen dan Hans Lipperhey tercatat sebagai orang pertama yang mengembangkan konsep alat yang majemuk. Dengan menempatkan berbagai jenis dan ukuran lensa di ujung tabung yang berlawanan, mereka menemukan bahwa benda-benda kecil diperbesar.

Perancangan Lensa Mikroskop

Kemudian pada abad ke-16, Anton van Leeuwenhoek mulai memoles dan menggiling lensa ketika ia menemukan bahwa lensa berbentuk tertentu meningkatkan ukuran gambar. Lensa kaca yang ia ciptakan bisa memperbesar objek berkali-kali. Kualitas lensanya memungkinkan dia, untuk pertama kalinya dalam sejarah, melihat banyak hewan, bakteri, dan detail rumit dari objek umum. Leeuwenhoek dianggap sebagai pendiri studi alat pengamat dan memainkan peran penting dalam pengembangan teori sel.

Pengembangan Lensa Akromatik

Mikroskop telah digunakan selama lebih dari 100 tahun sebelum perbaikan besar berikutnya dikembangkan. Awal menggunakan alat ini bisa dibilang cukup sulit.  . Cahaya dibiaskan saat melewati lensa dan mengubah tampilan gambar. Ketika lensa akromatik dikembangkan untuk digunakan dalam kacamata oleh Chester Moore Hall pada tahun 1729, kualitas alat meningkat. Dengan menggunakan lensa khusus ini, banyak orang akan terus meningkatkan ketajaman visual mikroskop.

Peningkatan Mekanik Mikroskop

Selama abad ke-18 dan ke-19, banyak perubahan terjadi baik pada desain housing maupun kualitas mikroskop. Mikroskop menjadi lebih stabil dan lebih kecil. Perbaikan lensa memecahkan banyak masalah optik yang umum terjadi pada versi sebelumnya. Sejarah alat pengamat ini melebar dan berkembang dari titik ini dengan orang-orang dari seluruh dunia mengerjakan peningkatan serupa dan teknologi lensa pada saat yang bersamaan.

August Kohler dikreditkan dengan menemukan cara untuk memberikan penerangan pada alat yang seragam yang memungkinkan spesimen untuk difoto. Ernst Leitz menemukan cara untuk memungkinkan perbesaran yang berbeda menggunakan satu mikroskop dengan meletakkan beberapa lensa pada menara bergerak di ujung tabung lensa. Mencari cara untuk memungkinkan lebih banyak warna spektrum cahaya terlihat, Ernst Abbe merancang alat pengamat ini yang dalam beberapa tahun akan memberi Zeiss alat untuk mengembangkan jenis ultraviolet.

Teknologi Modern Meningkatkan Mikroskop

Penemuan alat pengamat ini memungkinkan para ilmuwan dan cendekiawan untuk mempelajari makhluk mikroskop di dunia di sekitar mereka. Ketika mempelajari sejarah alat pengamat ini, penting untuk dipahami bahwa sampai makhluk yang berukuran sangat kecil ini ditemukan, penyebab penyakit dan penyakit diteorikan tetapi masih menjadi misteri.

Mikroskop memungkinkan manusia untuk melangkah keluar dari dunia yang dikendalikan oleh hal-hal yang tidak terlihat dan masuk ke dunia di mana agen penyebab penyakit terlihat, diberi nama dan, seiring waktu, dicegah. Charles Spencer menunjukkan bahwa cahaya mempengaruhi bagaimana gambar dilihat. Butuh lebih dari seratus tahun untuk mengembangkan alat pengamat ini yang bekerja tanpa cahaya.

Tipe elektron pertama dikembangkan pada tahun 1930-an oleh Max Knoll dan Ernst Ruska. Tipe elektron dapat memberikan gambar partikel terkecil tetapi tidak dapat digunakan untuk mempelajari makhluk hidup. Pembesaran dan resolusinya tak tertandingi oleh mikroskop cahaya.

Fungsi Mikroskop

Apa sih fungsi mikroskop ? Kalau kalian sebelumnya telah membaca pengertian tentang mikroskop, tentu sudah ada gambaran tentang fungsi alat pengamat ini secara umum. Gambaran umum atau fungsi utama dari alat ini adalah untuk melihat benda dalam ukuran yang sangat kecil, sehingga tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.

Nah… kira-kira apa saja objek yang biasa dilihat dengan mikroskop ? Berikut adalah beberapa objek berukuran sangat kecil yang biasa diamati dengan mikroskop :

  1. Jaringan pada hewan
  2. Jaringan pada tumbuhan
  3. Virus
  4. Bakteri
  5. Protozoa

Berdasarkan pada sumber cahayanya sebetulnya mikroskop dibagi menjadi 2 jenis, yakni tipe cahaya dan tipe elektron. Trus apa sih perbedaan antara mikroskop cahaya dan mikroskop elektron ?

Mikroskop cahaya merupakan jenis alat pengamat yang memanfaatkan cahaya (alami atau buatan) sebagai sumber energi untuk memperbesar bayangan objek, sedangkan jenis elektron merupakan jenis alat pengamat yang memanfaatkan elektron sebagai sumber energi untuk memperbesar bayangan objek.

Beberapa jenis alat laboratorium ini yang mungkin anda perlu ketahui fungsi dan aplikasi penggunaannya seperti tipe monokuler, tipe binokuler dan tipe trinokuler.

Prinsip Kerja Mikroskop 

Umumnya mikroskop bekerja berdasarkan prinsip bahwa ketika sebuah benda kecil ditempatkan di dalam fokusnya, bayangan benda maya, tegak, dan diperbesar akan terbentuk pada jarak paling jauh dari penglihatan yang jelas dari mata yang dipegang dekat dengan lensa.

Jenis Jenis Mikroskop

Jenis mikroskop pada umumnya dibagi menjadi 2, yakni: tipe cahaya (mikroskop optic) dan tipe elektron. Sedangkan jika mengacu pada istilah jenis-jenis mikroskop yang ada dipasaran tentu menjadi sangat luas, beberapa jenis mikroskop yang mungkin istilahnya familiar di telinga kita diantaranya :

  • Biological atau biologi
  • Stereo
  • Fluorescence
  • Monokuler
  • Binokuler , contoh spesifikasi klik link berikut : binokuler mikroskop
  • Trinokuler
  • Metallographic
  • Polarization

Nah, jadi banyak ya. Supaya mudah dipahami mari kita urai jenis-jenis mikroskop satu per satu.

Mikroskop cahaya

mikroskop cahaya merupakan jenis alat pengamat yang menggunakan cahaya sebagai sumber energi untuk memperbesar ukuran objek untuk diamati. Cahaya yang digunakan bisa menggunakan cahaya alami seperti matahari atau cahaya buatan seperti lampu. Cahaya ini juga dibantu oleh lensa untuk memfokuskan pada objek yang akan diamati.

mikroskop-cahaya

Beberapa jenis nya yang beredar di pasaran memiliki perbesaran yang hampir sama, yakni:

  • 4 kali perbesaran
  • 10 kali perbesaran
  • 40 kali perbesaran
  • 100 kali perbesaran

Mikroskop monokuler

Mikroskop monokuler merupakan jenis alat pengamat yang masuk ke dalam kategori mikroskop cahaya. Tipe alat  ini menggunakan 1 lensa okuler untuk mengamati objek yang diletakan pada meja preparat. Jenis monokuler sepertinya merupakan jenis alat pengamat dengan desain pertama kali ditemukan, karena jika dilihat dari bentuknya masih terlihat jadul dan ketinggalan zaman. Tipe monokuler biasanya digunakan untuk mengamati objek dengan satu mata saja. Untuk membedakan antara tipe monokuler, binokuler dan trinokuler silahkan lihat gambar berikut.

mikroskop-monokuler-1-lensa

Mikroskop binokuler

Mikroskop binokuler merupakan jenis alat pengamat dengan tipe cahaya seperti pada tipe monokuler, yang membedakannya adalah jumlah lensa okuler yang berjumlah 2. Jika pada monokuler hanya terdapat satu lensa okuler, pada tipe binokuler terdapat dua lensa okuler, itulah yang menyebabkan disebut “bi” diaartikan “dua”. Jika anda sebagai seorang laboran dan diminta untuk melihat objek dengan satu mata atau dua mata, tentu anda akan memilih melihat dengan dua mata, kenyamanan melihat objek dengan dua mata menjadikan binokuler pilihan yang tepat untuk pengguna laboratorium.

Mikroskop-binokuler-2-lensa

Mikroskop trinokuler

Mikroskop trinokuler merupakan jenis alat pengamat dengan tipe  cahaya, jika pada tipe monokuler hanya bisa diamati dengan satu mata, binokuler dengan dua mata, maka trinokuler bisa dipasangkan kamera sehingga bisa diamati menggunakan monitor. Bayangkan jika anda seorang tenaga pengajar yang ingin menjelaskan gambaran suatu objek yang diamati dengan menggunakan alat pengamat ini, apa perlu satu persatu siswa melihat ke alat pengamat secara bergantian, dengan bantuan kamera dan proyektor tentu akan lebih mudah dalam proses mempresentasikan objek tersebut.

Mikroskop-trinokuler-dilengkapi-dengan-kamer

Mikroskop elektron

Mikroskop elektron merupakan jenis alat pengamat dengan bekerja dengan menggunakan sumber energi dari elektron untuk memperbesar bayangan objek. Alat jenis ini menggunakan medan magnet sebagai pengganti lensa untuk mempusatkan energi pada objek yang diamati. Jika pada tipe cahaya perbesaran yang umum adalah 100 kali perbesaran, maka pada tipe elektron jumlah perbesaran bisa hingga 2 juta kali perbesaran baik menggunakan metode elektro statik maupun elektro magnetik. Jika berbicara tentang tipe elektron kita mungkin akan menemui dua istilah pada jenis mikroskop ini, sebagai berikut :

  • Scanning Electron Microscope (SEM)
  • Transmission Electron Microscope (TEM)

gambar-mikroskop-elektron

Bagian Bagian Mikroskop

Mikroskop sejak awal ditemukannya merupakan sebuah lensa cembung dengan fungsi seperti kaca pembesar. Seiring dengan perkembangannya, desain alat ini menjadi sangat baik sehingga bisa digunakan dengan mudah oleh para penggunannya. Apa saja sih bagian dari alat pengamat? Pada point ini kita akan membahas bagian-bagian pada alat pengamat, supaya lebih mudah silahkan lihat gambar ilustrasi ya.

Bagian-bagian pada mikroskop:

  • Lensa okuler
  • Lensa Objektif
  • Revolver
  • Meja Preparat atau sample
  • Jepit Preparat
  • Kaki Penyangga
  • Diafragma
  • Lengan Mikroskop
  • Skala Preparat atau sample
  • Makrometer vertical
  • Mikrometer vertical
  • Makrometer horizontal
  • Mikrometer horizontal
  • Tuas pengatur kecerahan
  • Switch button

Masing-masing bagian pada mikroskop tentu memiliki fungsinya. Apa saja fungsi dari masing-masing bagian tersebut? Berikut penjelasannya:

Lensa Okuler Mikroskop

Lensa Okuler merupakan lensa yang terletak pada bagian atas alat, biasanya lensa okuler merupakan lensa yang paling dekat dengan mata observer (pengamat). Perlu diketahui, Lensa okuler berfungsi untuk membentuk bayangan nyata dari lensa objektif. Jumlah lensa okuler pada tipe monokuler berjumlah satu, sehingga hanya bisa dilihat menggunakan sebelah mata. Sedangkan jumlah lensa okuler pada tipe binokuler berjumlah dua, sehingga pengamatan dengan dua mata menjadi lebih nyaman.

Lensa Objektif Mikroskop

Lensa Objektif merupakan lensa yang terletak dekat dengan objek(sample) yang akan diamati. Selain itu, lensa objektif ini membentuk bayangan nyata dari suatu objek, letak lensa objektif biasanya terpasang pada revolver dengan jumlah tiga atau empat buah, tergantung jenis alatnya.

Revolver Mikroskop

Revolver merupakan tuas penyangga untuk lensa objektif, secara umum tugas revolver digunakan untuk mempermudah setting nilai pengamatan dari sebuah alat pengamat ini. Pada point sebelumnya telah dijelaskan jika alat pengamat yang umum memiliki perbesaran 4x, 10x, 40x dan 100x.

Meja Preparat Mikroskop

Meja preparat merupakan bidang kecil pada alat tersebut yang digunakan untuk meletakan sample yang akan diamati. Biasaya pada meja preparat terdapat capit tau klip yang digunakan untuk memegang sample agar tidak mudah bergeser.

Kaki Penyangga Mikroskop

Kaki penyangga merupakan fitur tambahan pada alat penagmat ini, fitur ini biasanya tidak selalu tersedia pada mikroskop jadul. Fungsi dari kaki penyangga ini ialah untuk penyangga microscope jika diletakan pada bidang yang tidak datar. Cara menggunakan fitur ini ialah dengan memutarnya hingga alat berada di posisi yang datar dan stabil.

Diafragma Mikroskop

Diafragma merupakan salah satu komponen di bagian alat yang terletak pada bagian bawah meja preparat, fungsi dari diafragma ini ialah menentukan jumlah cahaya yang masuk atau difokuskan ke sample.

Lengan Mikroskop

Bagian ini merupakan salah satu bagian penting dari alat pengamat, fungsibagian ini ialah sebagai rangka atau frame alat itu sendiri. Perlu diketahui, Lengan ini juga memudahkan penggunakan untuk memindahkan alat pengamat tersebut dari satu tempat ke tempat lain, tanpa harus memegang lensa-lensa secara langsung.

Skala Preparat Mikroskop

Skala preparat merupakan fitur tambahan pada meja preparat, fungsi ini sebetulnya tidak selalu tersedia pada setiap mikroskop dan bersifat optional. Pada kenyataannya skala preparat ini digunakan untuk memudahkan penempatan sample sebelum diamati.

Makrometer dan Mikrometer Mikroskop

Makrometer atau Mikrometer merupakan tuas putar yang tersedia pada alat laboratorium ini, tuas ini biasanya memiliki fitur vertical maupun horizontal. Fungsi dari makrometer dan micrometer ini adalah untuk memfokuskan lensa pada objek yang diamati baik itu secara vertikal maupun secara horizontal. Makrometer bersifat besar, dan mikrometer bersifat kecil.

Tuas Pengatur Kecerahan

Tuang pengatur kecepatan merupakan sebuah potensiometer yang dihubungkan ke bola lampu pada alat pengamat ini, fungsi dari tuas ini ialah untuk mengatur kecerahan cahaya yang dihasilkan untuk mengamati objek. Tuas ini berhubungan dengan diafragma untuk memfokuskan cahaya pada objek yang diamati.

Cara Menggunakan Mikroskop

Berikut adalah tahapan cara menggunakan mikroskop secara umum , yaitu:

  1. Letakan alat pada meja yang datar dan stabil, pastikan meja kokoh dan tidak mudah goyah.
  2. Jika alat laboratorium ini menggunakan sumber listrik untuk media pengamatan objek, pastikan kabel alat menjangkau sumber listrik dan hubungkan.
  3. Sediakan objek yang akan diamati dengan mikroskop dan letakan dekat dengan alat
  4. Longgarkan terlebih dahulu makrometer supaya penempatan objek pada meja preparat bisa dilakukan dengan mudah.
  5. Preparasi sample atau objek yang akan diamati dengan alat ini lalu letakan pada meja preparat dan jepit.
  6. Putar revolver untuk memilih perbesaran yang dibutuhkan (4x, 10x, 40x atau 100x) untuk mengamati objek.
  7. Nyalakan lampu untuk mengamati objek pada meja preparat, jika anda menggunakan alat pengamat dengan pencahayaan alami(cahaya matahari) anda perlu melakukan setting cermin untuk memfokuskan cahaya pada objek.
  8. Mulai amati objek yang telah ditempatkan pada meja preparat, jika anda menggunakan tipe monokuler, anda hanya bisa mengamati dengan salah satu mata. Jika anda menggunakan tipe binokuler anda bisa mengamati dengan kedua mata.
  9. Beberapa jenis alat laboratorium ini memiliki beberapa makrometer dan mikrometer pada satu unit alat, hal ini memudahkan anda dalam mengamati objek.
  10. Putar makrometer atau mikrometer pada pada preparat (geser kanan-kiri) untuk menempatkanya pada posisi yang sesuai.
  11. Putar makrometer atau micrometer pada lengan mikroskop (geser atas-bawah) untuk memfokuskan objek yang sedang diamati.
  12. Alat pengamat yang baik memiliki fitur lampu yang bisa di atur tingkat kecerahannya(terang-redup).
  13. Aturlah revolver lensa untuk memilih perbesaran yang diinginkan, pastikan ketika mengatur revolver lensa perbesaran, jarak antara meja preparat dengan lensa objektif cukup jauh, sehigga tidak terjadi gesekan antara keduanya.
  14. Seiring dengan seringnya menggunakan alat laboratorium ini, tentu kita akan lebih mahir memainkan instrument-instrument pada alat laboratorium tersebut, namun tetaplah berhati-hati dalam menggunakannnya.

Pemeliharaan dan Perawatan Mikroskop

Pemeliharaan dan perawatan mikroskop tentu menjadi hal yang vital dalam upaya menekan pembelian alat atau instrument laboratorium. Sekalipun alat pengamat tersebut bukan merupakan instrument yang sangat mahal harganya, tentu dengan penggunaan yang wajar, pemeliharaan dan perawatan secara berkala akan meningkatkan lama waktu pakai. Apa saya tips yang diperlukan untuk pemeliharaan dan perawatan nya, berikut hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan dan perawatan, yaitu:

  1. Pastikan menempatkan alat pengamat ini pada meja datar, kokoh dan stabil untuk menghindari guncangan.
  2. Tempatkan alat pada ruangan yang kering dan memiliki suhu ruangan. Tidak lembab dan tidak terlalu panas disiang hari untuk menghindari timbulnya jamur pada bagian lensa.
  3. Matikan lampu pada alat jika sudah tidak digunakan, dan putuskan hubungan listrik dengan cara mencabut kabel power dari stop kontak listrik.
  4. Tutup alat dengan kain penutup, jika wilayah sekitar laboratorium menimbulkan debu berlebih.
  5. Selalu bersihkan alat setelah anda menggunakannya, untuk menghindari noda ataupun jamur.
  6. Gunakan alat laboratorium secara bijak, lakukan pengamatan objek dengan cara yang hati-hati. Baik saat memutar revolver untu memilih lensa objektif, maupun ketika memurat makrometer dan micrometer.
  7. Pastikan mencopot seluruh bagian alat jika ingin dibawa dalam jarak yang cukup jauh, untuk menghindari kerusakan komponen. Akan lebih mudah jika anda tetap menyimpan packaging (dus) mikroskop untuk kemudahan saat alat akan dibawa bepergian.

Spesifikasi Mikroskop

Spesifikasi mikroskop untuk  masing-masing pengguna tentu berbeda beda. Sebut saja alat ini untuk kalangan pelajar, tentu berbeda dengan alat pengamat untuk kalangan mahasiswa, berbeda pula dengan yang digunakan oleh para ahli. Mungkin saja pelajar cukup dengan tipe monokuler, tapi para ahli mungkin perlu tipe binokuler, trinokuler atau bahkan tipe elektron.


sumber: https://andarupm.co.id/mikroskop/





Sel Tumbuhan

 Sel Tumbuhan






Sel tumbuhan adalah sel yang menyusun fungsi kerja dari seluruh fungsi kehidupan tumbuhan. Peran sel tumbuhan adalah memulai pertumbuhan awal, menyerap makanan, hingga menghasilkan buah. Sel tumbuhan memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa. Dinding sel sangat tipis saat selulosa masih berusia muda, sedangkan dinding sel menebal saat selulosa semakin tua. Sel tumbuhan ini yang membuat tumbuhan muda sangat lunak, sedangkan tumbuhan tua sangat keras.


Fitur

Sel tumbuhan merupakan bagian terkecil dari setiap organ tumbuhan. Sel tumbuhan adalah penggerak dari suatu tumbuhan itu sendiri. Sel tumbuhan cukup berbeda dengan sel organisme eukariotik lainnya. Fitur-fitur berbeda tersebut meliputi:

Tipe sel

  • Sel Parenkim - Sel ini memiliki fungsi untuk menyokong berdirinya tumbuhan, juga merupakan dasar bagi semua struktur dan fungsi tumbuhan. Sel parenkim memiliki dinding primer yang tipis, dan sitoplasma yang sangat fungsional. Sel ini hidup saat dewasa, dan bertanggung jawab terhadap fungsi biokimia.
  • Sel kolenkim Sel kolenkim tersusun sebagai berkas atau silinder dekat permukaan korteks pada batang dan tangkai daun serta sepanjang tulang daun besar pada helai daun. Kolenkim jarang ditemukan pada akar. Kolenkim adalah jaringan hidup, erat hubungannya dengan parenkim, dan terspesialisasi sebagai penyokong dalam organ yang muda. Bentuk sel berkisar antara bentuk prisma hingga bentuk memanjang. Sel-sel kolenkim memiliki dinding primer yang lebih tebal dibandingkan sel-sel parenkim. Dinding tidak menebal secara merata dan itu merupakan ciri khasnya. Sel-sel parenkim tidak memiliki dinding sekunder dan lignin.
  • Sel skelerenkim Sel sklerenkim membentuk kumpulan sel yang berkesinambungan atau berupa berkas yang ramping. Selain itu, sklerenkim juga terdapat tersendiri di antara sel-sel lain. Sklerenkim dapat berkembang dalam tubuh tumbuhan primer ataupun sekunder. Dindingnya tebal, sekunder dan sering berlignin, dan pada saat dewasa protoplasnya bisa hilang.

sumber: https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Sel_tumbuhan




Kamis, 27 Juli 2023

Sel Hewan

 Sel Hewan



Sel hewan merupakan organel terkecil dalam tubuh dengan membran tipis di sekitarnya dan berisi larutan koloid yang mengandung senyawa kimia. Salah satu keunggulannya adalah kemampuannya untuk melakukan duplikasi diri melalui proses pembelahan.


Beberapa fungsi dan struktur sel hewan:

1.Membran sel merupakan lapisan tipis yang mengelilingi dan melindungi sitoplasma dan nukleoplasma sel. Membran ini berfungsi sebagai batas antara sel dengan cairan di sekitarnya.  Membran sel memiliki sifat semipermeabel yang memungkinkan selektifitas dalam pergerakan zat-zat melintasinya.  Dalam struktur membran sel, terdapat lapisan ganda lipid yang terdiri dari fosfolipid dan kolesterol, yang memberikan kestabilan dan keuletan pada membran.


2. Sitoplasma adalah kompartemen sel yang terletak di antara membran plasma dan inti sel. Mengandung berbagai zat seperti air, protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin, sitoplasma berperan penting dalam menyimpan dan menghasilkan bahan kimia yang dibutuhkan oleh sel.  Tempat berlangsungnya banyak reaksi kimia seluler, sitoplasma juga berperan dalam menjaga struktur dan bentuk sel melalui jaringan serat-serat protein yang disebut sitoskeleton.

3. Retikulum Endoplasma  adalah jaringan membran yang meliputi seluruh sel dan berhubungan dengan inti sel. Terdiri dari jaringan tabung dan kantong membran yang disebut cisternae, retikulum endoplasma berfungsi dalam sintesis protein, modifikasi protein, serta transportasi bahan di dalam sel. 

4. Mitokondria adalah organel yang berperan penting dalam produksi energi sel melalui respirasi seluler. Memiliki struktur berlapis dengan lipat-lipatan membran yang disebut krisma, mitokondria menghasilkan adenosin trifosfat (ATP) sebagai sumber energi utama sel.  Proses metabolisme glukosa dan oksigen terjadi di dalam mitokondria, menghasilkan energi yang digunakan oleh sel untuk berbagai aktivitas.

 5. Mikrofilamen adalah komponen sitoskeleton yang terdiri dari protein aktin. Berbentuk batang padat dengan diameter sekitar 7 nm, mikrofilamen berperan dalam memberikan dukungan struktural pada sel dan mempertahankan bentuknya.  Selain itu, mikrofilamen juga terlibat dalam pergerakan sel, pembentukan pseudopodia, dan kontraksi otot.

6.  Lisosom adalah vesikel yang terikat pada membran dan berisi enzim hidrolitik. Terdapat pada sel eukariotik, lisosom berfungsi untuk mengontrol pencernaan intraseluler, melakukan fagositosis untuk mencerna materi, menghancurkan organel sel yang rusak, dan memasukkan makromolekul dari luar sel melalui endositosis.

 7.  Peroksisom, juga dikenal sebagai badan mikro, adalah organel berukuran kecil yang berisi enzim katalase. Fungsinya adalah untuk menguraikan peroksida (H2O2) atau zat-zat metabolik yang beracun, serta mengubah lemak menjadi karbohidrat. Peroksisom terdapat di sel hati dan ginjal.

8.  Ribosom adalah organel sel padat dengan ukuran kecil, sekitar 20 nm. Terdiri dari 65% RNA ribosom dan 35% protein ribosom atau ribonukleoprotein.  Ribosom pada sel hewan berperan dalam translasi RNA menjadi rantai polipeptida atau protein dengan menggunakan asam amino. Ribosom terikat pada retikulum endoplasma kasar atau membran inti sel, tempat terjadinya sintesis protein. 

9.  Sentriol adalah struktur berbentuk tabung yang terdapat pada sel eukariotik. Berperan penting dalam pembelahan sel, sentriol membentuk benang spindel, silia, dan flagela. Dalam bentuk gabungan, sepasang sentriol membentuk sentrosom.

 10.  Mikrotubulus adalah organel dalam sitoplasma yang berbentuk silinder panjang berongga. Terdiri dari protein globular bulat yang disebut tubulin, dengan diameter sekitar 12 nm dan diameter luar sekitar 25 nm.  Mikrotubulus dapat membentuk silinder berongga dalam kondisi tertentu. Selain itu, mikrotubulus bersifat kaku dan tidak dapat mengubah bentuknya.

11.  Badan Golgi atau aparatus Golgi merupakan organel yang terlibat dalam proses ekskresi sel hewan. Organel ini terletak di dalam sel eukariotik, seperti ginjal, dan memiliki struktur berupa kantong pipih yang berukuran bervariasi dan terikat oleh membran.  Setiap sel hewan biasanya memiliki beberapa badan Golgi, sekitar 10-20. Struktur badan Golgi terdiri dari serangkaian kantong pipih yang berbentuk cakram dan bercabang menjadi pembuluh kecil di ujungnya. Karena peranannya dalam ekskresi sel, pembuluh ini mengumpulkan dan membungkus karbohidrat dan zat lain yang akan diangkut ke permukaan sel.

12.  Nukleolus adalah struktur tanpa membran yang terdapat di dalam nukleus. Nukleolus terdiri dari protein dan asam nukleat, khususnya RNA ribosom. Fungsi utama nukleolus adalah sintesis dan perakitan komponen ribosom.  Struktur nukleolus dapat diamati menggunakan mikroskop elektron, sementara studi tentang organisasi dan dinamika nukleolus dilakukan melalui teknik penandaan protein dan pemulihan fluoresensi setelah pencerahan (FRAP). Nukleolus adalah organel yang berperan dalam sintesis protein menggunakan RNA. Terletak di dalam inti sel atau nukleus, nukleolus memiliki peran penting dalam aktivitas sel.  Kerusakan pada nukleolus dapat berkontribusi pada perkembangan beberapa penyakit manusia. Nukleolus dapat mencapai hingga 25% dari volume inti sel.

13.  Nukleoplasma adalah bagian padat dalam nukleus sel atau inti sel. Di dalam nukleoplasma terdapat serat kromatin padat yang membentuk kromosom.  Nukleoplasma juga bertanggung jawab untuk membawa informasi genetik. 

14.  Membran inti merupakan komponen struktural utama nukleus yang melapisi seluruh organel tersebut. Selain itu, membran inti juga berfungsi sebagai penghalang antara sitoplasma dan inti sel.  Membran inti memiliki sifat non-permeabel, yang artinya tidak semua zat dapat melalui membran ini baik dalam bentuk padat maupun cair. Oleh karena itu, sebagian besar molekul yang ingin masuk atau keluar dari nukleus memerlukan pori inti. (Z-1)

Sumber: https://mediaindonesia.com/humaniora/587687/mengenal-struktur-sel-hewan-bagian-dan-fungsinya





Pengertian Sel

 Pengertian Sel



Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari makhluk hidup. Semua organisme, mulai dari bakteri hingga manusia, terdiri dari satu atau lebih sel. Sel adalah tempat berlangsungnya reaksi kimia yang memungkinkan kehidupan berlangsung.



Struktur Sel:

  1. Struktur sel mencakup bagian-bagian yang memainkan peran penting dalam menjalankan fungsi-fungsi seluler. Setiap sel biasanya memiliki:

  2. Membran Sel: Merupakan batas luar sel yang mengontrol aliran zat-zat masuk dan keluar sel.

  3. Sitoplasma: Cairan kental yang mengisi ruang di antara membran sel dan inti sel.

  4. Inti Sel (Nukleus): Mengandung materi genetik dan mengontrol aktivitas sel.

  5. Organel Sel: Struktur kecil di dalam sel yang memiliki fungsi khusus, seperti mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma, dan lain-lain.

Jenis Sel:

Ada dua jenis sel utama berdasarkan kompleksitas struktur dan organisasi, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.

  1. Sel Prokariotik:

    – Sel prokariotik merupakan bentuk sel paling sederhana dan ditemukan pada organisme bersel tunggal seperti bakteri dan archaea.
    – Mereka tidak memiliki inti sel yang terpisah oleh membran. Materi genetik mereka berbentuk sirkuler dan terletak di nukleoid.
    – Sel prokariotik biasanya tidak memiliki organel sel yang kompleks seperti sel eukariotik.
    – Meskipun sederhana, sel prokariotik memiliki peran vital dalam proses biokimia di alam dan dapat bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan.

  2. Sel Eukariotik:

    – Sel eukariotik lebih kompleks dan ditemukan pada tumbuhan, hewan, jamur, dan protista.
    – Mereka memiliki inti sel yang jelas, di mana materi genetik terkandung dalam nukleus yang dikelilingi oleh membran.
    – Sel eukariotik memiliki beragam organel sel yang mengatur berbagai fungsi seluler, termasuk mitokondria (tempat produksi energi), ribosom (tempat sintesis protein), dan retikulum endoplasma (tempat transportasi intraseluler).


Sumber: https://umsu.ac.id/berita/sel-pengertian-struktur-jenis-prokariotik-dan-eukariotik/








Senin, 24 Juli 2023

Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

 Organel-organel Sel Hewan dan Tumbuhan

sel hewan dan tumbuhan beserta fungsinya wikipedia, sel hewan dan tumbuhan dan fungsinya, sel hewan dan tumbuhan beserta fungsi, sel hewan dan tumbuhan beserta keterangan, sel hewan dan tumbuhan beserta keterangannya, sel hewan dan tumbuhan pdf, sel hewan dan tumbuhan beserta fungsinya pdf, sel hewan dan tumbuhan beserta gambarnya, sel hewan dan tumbuhan beserta keterangan dan fungsinya, sel hewan dan tumbuhan yang dimilikinya, sel hewan dan tumbuhan beserta bagian-bagiannya, sel hewan dan tumbuhan smp, sel hewan dan tumbuhan ppt, sel hewan dan tumbuhan beserta bagiannya, sel hewan dan tumbuhan beserta penjelasannya, sel hewan dan tumbuhan beserta fungsi dan gambarnya, sel hewan dan tumbuhan perbedaan, sel hewan dan tumbuhan beserta gambar, sel hewan dan tumbuhan adalah, perbedaan sel hewan dan tumbuhan adalah, sel hewan and tumbuhan, artikel sel hewan dan tumbuhan, anatomi sel hewan dan tumbuhan, persamaan sel hewan dan sel tumbuhan adalah, organel yang terdapat pada sel hewan dan tumbuhan adalah, tiga bagian utama dari sel hewan dan tumbuhan adalah, persamaan antara sel hewan dan tumbuhan, perbandingan antara sel hewan dan tumbuhan, apakah perbedaan sel hewan dan tumbuhan
Gambar 1. Struktur sel hewan.

perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan beserta gambarnya, artikel tentang sel hewan dan tumbuhan, perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan dalam bentuk tabel, struktur anatomi sel hewan dan tumbuhan, apa persamaan sel hewan dan tumbuhan, perbeda'an sel hewan dan tumbuhan, sel hewan dan tumbuhan beserta organelnya, sel hewan dan tumbuhan beserta fungsi bagiannya, sel hewan dan tumbuhan beserta perbedaannya, sel hewan dan tumbuhan berada di larutan hipotonik, sel hewan dan tumbuhan beserta keterangan nya, sel hewan dan tumbuhan biologi, sel hewan dan tumbuhan beserta bagian bagian nya, sel hewan tumbuhan dan bakteri, organel sel hewan dan tumbuhan beserta fungsinya, perbedaan sel hewan dan tumbuhan beserta fungsinya, struktur sel hewan dan tumbuhan beserta fungsinya, gambar sel hewan dan tumbuhan.com, perbedaan sel hewan dan tumbuhan.com, sel hewan dan sel tumbuhan campbell, perbedaan sel hewan dan tumbuhan campbell, contoh sel hewan dan tumbuhan, ciri sel hewan dan tumbuhan, ciri2 sel hewan dan tumbuhan, cari sel hewan dan tumbuhan, perbedaan sel hewan dan tumbuhan beserta contohnya, sel hewan dan sel tumbuhan sumber campbell, cara sel hewan dan tumbuhan mengatasi air, contoh gambar sel hewan dan tumbuhan, perbedaan ciri sel hewan dan tumbuhan
Gambar 2. Struktur sel tumbuhan.
MEMBRAN SEL adalah struktur terluar dari sel hewan dan tumbuhan yang berupa membran tipis. Penyusun membran sel yakni dua lapis fosfolipid, protein integral/intrinsik, protein perifer/ekstrinsik, glikoprotein, dan glikolipid. Fungsi membran sel adalah sebagai pembatas isi sel dengan bagian luarnya, tempat pertukaran zat, dan reseptor. Materi mengenai fungsi membran sel silahkan dibaca di “Sistem Transpor pada Membran Sel
SITOPLASMA adalah cairan yang terdapat di dalam sel dan tidak termasuk cairan di dalam inti sel. Sitoplasma disebut juga dengan protopllasma. Sitoplasma terdiri dari dari sitosol (koloid) yang di dalamnya berisi nutrien, ion, enzim, garam, senyawa organik dan anorganik, serta air. Fungsi sitoplasma adalah sebagai zat yang mengisi bagian sel, proses metabolisme, dan mempertahankan bentuk sel.

INTI SEL terdapat di semua sel kecuali sel darah merah (eritrosit). Inti sel tersusun atas membran inti yang memiliki pori, cairan di dalam inti sel disebut nukleoplasma, DNA, RNA, dan anak inti sel (nukleolus). Fungsi inti sel adalah mengatur aktivitas sel.

MITOKONDRIA adalah organel sel yang memiliki peranan penting dalam sel hewan dan tumbuhan. Struktur mitokondria terdiri dari dua lapis membran yakni membran luar dan membran dalam. Membran dalam memiliki bentuk seperti lekukan yang disebut krista. Mitokondria memiliki materi genetik DNA tersendiri. Fungsi mitokondria adalah sebagai tempat respirasi aerob dan penghasil energi. Karena mitokondria mampu menghasilkan energi, maka disebut dengan “power house of cell“.
PEROKSISOM adalah organel sel yang memiliki membran tunggal dan bentuknya mirip seperti lisosom. Peroksisom berasosiasi dengan glioksisom membentuk badan mikro. Peroksisom ditemukan di sel hewan dan tumbuhan sedangkan glioksisom hanya ditemukan di sel tumbuhan. Organel peroksisom mengandung berbagai enzim untuk membentuk peroksida (H2O2). Fungsi peroksisom adalah penghasil enzim katalase untuk menguraikan peroksida.

GLIOKSISOM adalah organel sel yang termasuk badan mikro yang ditemukan di sel tumbuhan. Organel ini mengandung enzim untuk daur glikolat serta enzim penting lainnya untuk metabolisme. 
MIKROTUBUL adalah struktur yang berbentuk silinder, berongga, tidak bercabang, tidak bermembran yang tersusun atas protein. Fungsi mikrotubul adalah sebagai pembentuk silia, sentriol, dan benang spindel.
MIKROFILAMEN disebut juga filamen aktin. Ukurannya kecil yang tersusun atas protein globular. Fungsi mikrofilamen adalah gerakan kontraksi, aliran sitoplasma, endositosis, eksositosis, dan perubahan bentuk sel.
RETIKULUM ENDOPLASMA adalah organel sel yang memiliki membran ganda dengan bentuk seperti jala yang berdekatan dengan inti sel. Retikulum endoplasma memiliki dua tipe yakni Retikulum endoplasma kasak (REK) yang mana permukaannya terdapat riboson dan Retikulum endoplasma halus (REH) yang tidak terdapat ribosom. Fungsi Retikulum endoplasma adalah sebagai pengangkut protein, tempat sintesis protein, dan transportasi protein.
RIBOSOM adalah organel sel yang berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Ribosom dapat ditemukan bebas di sitoplasma dan menempel di retikulum endoplasma.

Sumber: https://generasibiologi.com/2017/07/sel-hewan-dan-sel-tumbuhan-beserta-fungsinya.html

Poster Mitigasi Bencana Gempa Bumi

Layers of the Atmosphere Education Infographic in Blue Realistic Style oleh NOBELTA ADVENSIA PUTRI SUNARNO